Thursday, September 30, 2010

Destiny?

Bagi seorang mahasiswa baru atau yang kerap disebut maba, persoalan tentang kuliah dimana dan fakultas apa  adalah sebuah perbincangan yang sering kali sensitif untuk dibahas, dan tentu saja tidak lepas dari 'kesan' yang ditimbulkan saat kita menyebut kita di fakultas apa dan universitas apa, yang pastinya akan berujung pada pemikirin seberapa tinggi kualitas kita.

perbincangan yang hanya akan berujung pada sebuah pembelaan diri yang tidak penting. Pandangan orang terhadap responden yang menjawab 'Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung' atau 'Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia' dengan responden yang menjawab 'Sastra Cirebon BSI' tentu akan berbeda.

Tapi, who knows? Semua ada pada kehendak Tuhan, bung. Semua tergantung pada orang itu masing-masing, sebagian besar dari 50 orang terkaya didunia pun banyak yang mengawali kesuksesannya bukan dari perguruan tinggi ternama disuatu negeri, bahkan ada juga yang hanya lulusan SMA atau bahkan SMP, itu semua merupakan berkah dari talent dan luck yang tidak ditentukan oleh dimana anda kuliah.

Ya walaupun mereka yang menuntut pendidikan di perguruan tinggi pilihan sudah pasti adalah orang-orang terpilih yang (semestinya) memiliki bakat dan potensi, tapi (sekali lagi) who knows? Tidak ada yang bisa menjamin 'akhir' dari hidup seseorang. Namun bolehlah mereka tetap berbangga atas almamater tersebut, berbangga lah selagi bisa, sebelum nasib yang sebenarnya menjemput. Karena almamater perguruan tinggi ternama adalah sebuah boomerang besar yang sangat amat mematikan. Bayangkan, pastinya akan lebih memalukan jika seorang lulusan STEI ITB akhirnya jatuh miskin daripada seorang yang hanya lulusan SMA jatuh miskin bukan?

Jadi, jangan lah bersombong, jangan lah disilaukan oleh sebuah jaket almamater, nasib seseorang bukan ditentukan oleh dari jaket almamaternya, melainkan dari usaha dan keberuntungan orang tersebut.

Cheers, mates!

No comments:

Post a Comment